Menu

MENGENAL LEBIH JAUH CITRA SATELIT NOAA UNTUK PENGINDRAANJAUH DALAM BIDANG KELAUTAN

Di Bumi ini tersebar berbagai macam fenomena–fenomena alam yang sudah diungkap
oleh manusia maupun yang belum diungkap oleh manusia. Salah satu langkah untuk
mengungkap dan mengenali fenomena alam adalah dengan menggunakan teknologi sesuai
perkembangan zaman. Manusia sudah tidak lagi langsung terjun langsung ke lapangan guna
mengungkap fenomena alam, namun dengan perkembangan teknologi maka manusia
mengenal teknologi penginderaan jauh.
Salah satu pemanfaatan teknologi penginderaan jauh yang dapat diamnfaatkan manusia
zaman sekarang adalah Citra Satellite. Dalam banyak bidang, penggunaan citra satelit
sangatlah memudahkan pekerjaan, salah satunya dalam bidang kelautan. Ada beberapa jenis
satelit yang digunakan dalam aplikasi atau penelitian mengenai kelautan salah satunya adalah
satelit NOAA.

Satelit NOAA merupakan satelit meteorologi seri ke-3 milik Amerika.
Sebelumnya, Satelit Seri-1 (TIROS, Television and Infrared Observation Satellite)
dan Satelit Seri-2 (IOS, Infrared Observation Satellite ). Konfigurasi satelit NOAA
adalah pada ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 °, dan
mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam.
(Gambar: Satelite NOAA).

NOAA merupakan satelit yang dapat diandalkan untuk memperoleh
informasi mengenai keadaan fisik lautan/samudera dan atmosfer. Seri NOAA ini
dilengkapi dengan 6 (enam) sensor utama, yaitu :
1. AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer),
2. TOVS (Tiros Operational Vertical Sonde),
3. HIRS (High Resolution Infrared Sounder (bagian dari TOVS),
4. DCS (Data Collection System),
5. SEM (Space Environment Monitor),
6. SARSAT (Search And Rescue Satellite System).
Diantara 6 (enam) sensor utama di atas, sensor yang relevan untuk pemantauan
bumi adalah sensor AVHRR dengan kemampuan memantau lima saluran yang
dimulai dari saluran tampak (visible band) sampai dengan saluran inframerah jauh
(far infrared band). Data AVHRR dari Satelit NOAA dapat digunakan untuk
menganalisis berbagai parameter yang berkaitan dengan bidang hidrologi,
oseanografi, hingga meteorologi.

Data AVHRR terutama juga digunakan untuk meramal cuaca harian dimana memberikan
data yang lebih detail daripada Meteosat. Selain itu, juga dapat diterapkan secara luas pada
banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu
Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan pada
monitoring iklim, studi El Nino, deteksi arus laut untuk memandu kapal-kapal pada dasar laut
dengan ikan berlimpah, dan lain-lain.
Akan tetapi, tentunya citra NOAA memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan citra
satelit ini antara lain :
1. Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dapat digunakan
untuk memantau keadaan bumi untuk keperluan hidrologi, oceanografi dan
meteorology termasuk memantau kebakaran hutan.
2. Mempunyai resolusi spatial 1100 x 1100 m dengan liputan sangat luas dan NOAA
merupakan seri satelit meteorologi polar yang memiliki sejarah operasional sangat
panjang.
3. Satelit pendeteksi panas bumi NOAA memiliki sifat menangkap panas bumi sehingga
meski panas itu bukan karena adanya kebakaran juga dapat terpantau. Saat siang hari,
NOAA akan mendeteksi panas pada ambang temperatur 42o C, sedang malam hari
satelit itu mampu mendeteksi panas pada ambang temperatur 37o C.
4. Pengolahan citra satelit NOAA-AVHRR sebagai salah satu citra satelit penginderaan
jauh dengan resolusi spasial yang rendah dan mempunyai kelebihan yakni resolusi
temporal yang daily. Stasiun bumi NOAA menerima data AVHRR dari satelit dalam
bentuk data mentah yang dikenal dengan data HRPT (High Resolution Picture
Transmission) secara rutin 2 – 4 kali/hari. Oleh karena itu, siklus harian NOAA cukup
baik untuk mengamati perubahan yang terjadi di laut dengan resolusi spasial yang
terbatas mencapai 1,1 km.

Sedangkan Kekurangan citra satelit NOAA adalah :
1. Kondisi penggunaan satelit NOAA-AVHRR yang sangat bergantung pada cuaca.
Dengan adanya kelemahan satelit ini, maka perlu untuk menggabungkan satelit ini
dengan data dari satelit lain dalam pengaplikasiannya, sehingga estimasi tempat yang
diberikan lebih mendekati daerah fishing ground yang sebenarnya.
2. Secara umum hotspot hasil interpretasi satelit NOAA memiliki 3 sumber
ketidakakuratan, yaitu (1) Posisi (sudut) satelit NOAA saat melintas dengan stasiun
penerima (2) Efek yang ditimbulkan dari objek permukaan bumi terhadap sensor satelit
NOAA seperti permukaan air, lahan gundul yang berpasir, permukaan bumi yang
mengandung metal cukup tinggi (3) koreksi geometric dari citra NOAA itu sendiri
Walaupun memiliki banyak kelebihan dan kekurangan, Pemanfaatan citra satelit
NOAA di Indonesia dirasa sangat lah efektif mengingat karakteristik Indonesia
sebagai negara yang memiliki perairan luas. Hal ini dikarenakan pengaplikasian
sensor AVHRR ini dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi sumber daya laut yang
ada di Indonesia seperti menentukan lokasi potensial penangkapan ikan.

Hubungi kami untuk informasi berikutnya mengenai citra satelit NOAA atau produk jasa
lainnya. Kami adalah Konsultan Survey dan Pemetaan yang didukung oleh sumber daya
manusia yang ahli dibidangnya. Kami merupakan reseller resmi produk citra satelit dari
beberapa vendor didunia.
Growing The Map With Geotech.