Model dan bentuk Bumi telah menjadi topik yang menarik bagi manusia sejak zaman kuno. Seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi, kita dapat menggambarkan Bumi sebagai objek yang berbentuk bola dengan keragaman topografi yang mengagumkan. Dalam menentukan koordinat di muka bumi, perlu mengetahui model termasuk didalamnya ukuran dan bentuk bumi. Model dan bentuk bumi ini digunakan sebagai referensi dalam menentukan nilai – nilai koordinat di muka bumi.
- Model Bumi
Model bumi matematik yang sangat mendekati bentuk fisik bumi adalah bangun elips putar atau elipsoid dengan dimensi tertentu. Dengan dipakainya elipsoid, maka dalam pekerjaan pemetaan dapat dilakukan hitungan geodesi pada permukaan tersebut menggunakan rumus yang 7 seragam di semua tempat : di atas, pada dan di bawah permukaan bumi.
Elipsoid merupakan bidang lengkung, tidak merupakan bidang datar seperti halnya peta, dan tidak juga merupakan bidang yang dapat didatarkan. Tegasnya, di permukaan elipsoid tidak berlaku ilmu ukur bidang datar, atau sistem di elipsoid berbeda dengan sistem di peta. Oleh karena itu, perlu ditempuh cara pemindahan unsur-unsur di permukaan elipsoid ke bidang peta dengan aturan-aturan yang dirumuskan secara tertentu. Hal ini dimaksudkan agar dapat diturunkan hubungan antara unsurunsur di elipsoid dan unsur-unsur korespondennya di bidang peta.
Terdapat puluhan, bahkan mungkin ratusan model bumi elipsoid yang telah dibuat. Tiga di antaranya pernah dipakai oleh Indonesia sebagai bidang referensi pemetaannya, yaitu sebagai berikut :
Selain itu , sistem koordinat yang dipakai untuk menentukan posisi dari sebuah titik pada ellipsoid disebut dengan sistem koordinat geodetic dan sistem koordinat kartesian.
- Bentuk Bumi
Untuk mengetahui bentuk bumi sesungguhnya, pada sekitar abad 17, para pakar kebumian yaitu geofisis dan geodet, telah bersepakat bahwa permukaan air laut rata-rata yang tidak terganggu (oleh angin, cuaca, pasang-surut dan lain-lain) dipakai sebagai bentuk fisisteoritis daripada permukaan bumi, karena pada permukaan ini mempunyai realita fisis sebagai bidang potensial yang menyelimuti permukaan bumi. Bidang potensial ini yang akan digunakan untuk mengetahui bentuk fisis bumi.
Di mana pada bidang potensial ini, semua garis gaya berat akan melaluinya secara tegaklurus. Sehingga alat-alat ukur seperti theodolit dan waterpass yang 12 nivo-nivonya telah seimbang, maka Sumbu I-nya telah tegak lurus pada bidang ekuipotensial yang sejajar dengan geoid setempat. Selanjutnya oleh Listing, permukaan ini dinamakan geoid, sehingga geoid ini dinyatakan sebagai bentuk fisis bumi sesungguhnya. Setelah dilakukan survei gaya berat secara global, di daratan dengan peralatan gravimeter maupun di lautan dengan satelit gravimetri, ternyata permukaan geoid ini bukan permukaan bidang yang teratur, tetapi bergelombang/berundulasi bergantung pada distribusi kepadatan massa batuan di sekitarnya.
Model bumi matematik yaitu Ellipsoid ini memiliki bentuk yang paling mendekati geoid atau bentuk fisis bumi sehingga digunakan sebagai bidang referensi pemetaan. Dari model dan bentuk bumi yang merupakan bidang lengkung ini, sudah barang tentu di dalam pemindahan dari bidang elipsoid ke bidang peta harus dipilih suatu cara sehingga distorsi/penyimpangan yang terjadi sekecil-kecilnya. Tetapi bagaimanapun diambil suatu cara, distorsi akan tetap ada.
Memahami model dan bentuk Bumi adalah penting karena memberikan dasar bagi ilmu pengetahuan Bumi dan studi geografi. Dengan pemahaman ini, kita dapat memahami dinamika serta kompleksitasnya secara lebih baik.
Itulah tadi penjelasan lengkap yang bisa kamu simak dan perhatikan baik – baik mengenai Model dan bentuk bumi. Hubungi kami untuk informasi berikutnya mengenai produk jasa lain nya. Kami adalah Konsultan Survey dan Pemetaan yang didukung oleh sumber daya manusia yang ahli dibidangnya. Kami merupakan reseller resmi produk citra satelit dari beberapa vendor didunia.
Growing The Map With Geotech.