Menu

KESESUAIAN LAHAN UNTUK PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan lahan untuk penggunaan tertentu.
Kesesuaian lahan dapat dinilai pada keadaan sekarang dan yang akan datang setelah
diperbaiki. Kesesuian lahan sangat perlu di perhatikan dalam berbudidaya agar bisa
mendapatkan hasil yang optimal. Khususnya pada tanaman kelapa sawit, walaupun kelapa
sawit dapat tumbuh pada keadaan lahan yang ada, tetapi setiap tanaman memiliki karakter
yang membutuhkan persyaratan yang berbeda.
Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang
menduduki posisi penting dalam sektor pertanian umumnya, dan sektor perkebunan
khususnya. Hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tananam yang menghasilkan
minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di
dunia. Tanaman Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) merupakan tanaman yang memiliki
sebaran adaptasi cukup luas, dapat tumbuh pada berbagai agroekosistem dengan baik dan
memberikan potensi produksi yang optimal mulai dari tanah-tanah di lahan kering (Ultisol,
Inceptisol, Oxisol) hingga tanah-tanah yang berkembang di agroekosistem rawa pasang surut
(Gambut, sulfat masam).
(Gambar : Perkebunan Kelapa Sawit )
Kelapa sawit memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan tanaman penghasil
minyak nabati lainya. Beberapa keunggulan itu antara lain adalah produksi per satuan luas
yang tinggi, umur ekonomis yang panjang dan produknya dapat digunakan dalam berbagai
industri baik pangan maupun non pangan. Produksi kelapa sawit sangat beragam, yang
disebabkan oleh beragamnya karakteristik tanah dan lahan di areal kelapa sawit. Tingginya
keragaman produksi tersebut, menghendaki adanya informasi yang obyektif tentang sifat-sifat
setiap jenis tanah, agar tindakan manajemen tanah dan upaya yang dilakukan bersifat spesifik
dengan hasil yang maksimal.
Secara umum, terdapat 3 syarat tumbuh untuk perkebunan kelapa sawit yaitu kondisi
iklim,bentuk wilayah dan kondisi tanah. Umumnya pengembangan tanaman kelapa sawit
oleh perusahaan besar yang membuka untuk kebun inti dan plasma terletak di lahan kering.
Pada berbagai kajian menunjukkan bahwa tanah yang tergenang di kebanyakan tahun dengan
sifat aquic (sulfat masam) dan juga gambut tergolong memiliki kelas kesesuaian lahan aktual
sesuai marjinal (S3) hingga tidak sesuai (N1) dengan status kesuburan rendah, namun
memiliki potensi produksi hingga 22±30 t TBS/ha/th.
Kesesuaian lahan untuk perkebunan kelapa sawit juga dapat dilihat dari unsur
pemilihan lahan. , pemilihan lahan yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman, manajemen
yang tepat serta pengelolaan kebun dilakukan secara berkelanjutan dan lestari. Untuk
memperoleh informasi maksimal mengenai kondisi lahan yang ditanami kelapa sawit, perlu
dilakukan evaluasi lahan melalui kajian kesesuaian lahan dengan mengetahui hubungan
karakteristik lahan dan produksi kelapa sawit.
Lahan pasang surut umumnya terdiri dari jenis tanah gambut dan tanah sulfat masam.
Tanah gambut adalah tanah yang terdiri dari bahan organik lebih dari 20±30%, dengan
kendala utama drainase buruk, daya sangga tanah yang rendah, penurunanan permukaan
tanah, kandungan hara relatif rendah, tingginya Fe, Al, dan S, serta kemasaman yang tinggi
akibat asam-asam organik yang bersifat meracun terhadap perakaran tanaman. Sedangkan
tanah sulfat masam (aktual/potensial) selain memiliki drainase buruk juga tingkat kemasaman
tinggi akibat adanya lapisan pirit. Kemasaman yang tinggi dengan pH
Menurut data yang di dapat oleh BPDB Kelas kesesuaian lahan di klasifikasikan
menjadi empat golongan yaitu :
a. Kelas S1 : unit lahan yang tidak memiliki lebih dari satu pembatas ringan
b. Kelas S2 : unit lahan yang memiliki lebih dari satu pembatas ringan
c. Kelas S3: unit lahan yang memiliki lebih dari satu pembatas sedang
d. Kelas N1 : unit lahan yang memiliki pembatas berat yang dapat diperbaiki
Jadi dapat disimpulkan bahwa Lahan yang ditanami masyarakat untuk kelapa sawit
tidak dipilih kesesuaian lahannya, yang utama adalah luasan kepemilikan lahannya sendiri,
dengan keyakinan bahwa kelapa sawit yang mereka tanam akan berproduksi. Rakitan
teknologi kelapa sawit rakyat di lahan pasang surut beragam antara petani. Kendala utama
pengembangan kelapa sawit di lahan pasang surut pada tanah mineral di tingkat sedang
adalah kedalaman efektif tanah dan kelas drainase, sedangkan di tanah gambut adalah
ketebalan gambut, tingkat kematangan gambut, dan kelas drainase.
Hubungi kami untuk informasi berikutnya mengenai kesesuaian lahan untuk
perkebunan kelapa sawit atau produk jasa lainnya. Kami adalah Konsultan Survey dan
Pemetaan yang didukung oleh sumber daya manusia yang ahli dibidangnya. Kami merupakan
reseller resmi produk citra satelit dari beberapa vendor didunia.
Growing The Map With Geotech.